Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
...
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Saya bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Shalawat serta salam kepada Muhammad bin Abdullah, beserta para
keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman
Fatimah Binti Asad dilahirkan dalam sebuah rumah tangga yang merupakan
pusat spiritualitas. Kakek nya Hashim b. Abd Manaf adalah pemimpin
Quraish dan penjaga Ka'bah yang kaya dan murah hati. Hashim bin Abd
Manaf menikah dengan seorang gadis dari keluarganya sendiri yang
melahirkan anaknya, Asad, yang adalah ayah dari Fatimah binti Asad.
Keluarga Hashimi dalam suku Quraisy, adalah keluarga yang terpandang
dan sangat terkenal dalam kebajikan moral serta ketinggian akhlaq
diantara suku-suku Arab saat itu. Kemurahan hati, kedermawanan,
keberanian dan begitu banyak kebaikan lainnya yang sudah melekat sebagai
karakteristik Bani-Hasyim .
Fathimah binti Asad adalah seorang
wanita luar biasa, yang berpegang dan mengikuti agama Nabi Ibrahim
(AS). Dia percaya pada Allah dan bertindak sesuai dengan semua petunjuk
ajaran nabi sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia dan suaminya, Abu
Thalib, adalah seorang Muslim dari agama yang khanif yang kemudian
membenarkan, melindungi dan mengikuti agama Muhammad, yang merupakan
keponakan dan sekaligus anak asuh mereka.
Fatimah binti Asad
adalah seorang wanita yang sempurna. beliau adalah ibu dan istri yang
soleha yang telah merawat Muhammad (sebagai anak asuhnya) melebihi
kecintaannya terhadap anak-anaknya sendiri. Beliau bekerja sama dengan
Abu Thalib a.s dengan sepenuh hati telah merawat dan mendidik
Rasulullah. Dan beliau adalah seorang ibu teladan dan sederhana di mana
keselamatan dan kesejahteraan Muhammad [SAW] sangat diutamakan. Tidak
heran kemudian Muhammad mencintai dan meninggikan kedudukan mereka.
Fatimah Binti Asad memiliki peranan istimewa dalam membentuk pribadi
para Maksumim (AS): Muhammad (SAW), Imam Ali (AS), Fathimah Zahra (AS)
dan untuk waktu yang singkat Imam Hasan (as) dan Imam Hussein (AS) juga.
Dimana kedudukan dan peranan istimewa sebagai seorang Ibu bagi
maksumin, tidak dimiliki wanita lain manapun di dunia ini . Fatmah Binti
asad juga merupakan salah satu wanita pertama yang berhijrah ke
Madinah.
Keluarga Fatimah Binti Asad
Pasangan Fatimah Binti Asad dan Abu Thalib memiliki empat anak laki-laki :
1. Talib
2. Aqeel
3. Ja'far dan
4. Ali (AS)
dan dua anak perempuan :
1. Umme Hani dan
2. Jumana
dan anak asuh yang diistimewakan, Mohammad SAWW
Di rumahnya lah pondasi dan kekuatan islam pertama dibentuk. Baik
Muhammad, Nabi masa depan Islam, dan Ali, pahlawan masa depan Islam,
lahir di rumahnya, dan mereka dibesarkan dalam naungan kasih sayangnya.
Keduanya adalah "produk" pendidikan nya. Bersama Suaminya, Abu Thalib
(AS), dia berbagi pandangan dalam mendidik dan memelihara Muhammad
(SAW).
Syair Moulana Zafar Hasan Sahib dalam memuji Rumah keluarga Fatima Binti Asad dan Abu Thalib (AS)
"disinilah tempat Kenabian, disinilah tempat Imamamah, disinilah tempat
Wilayah, disinilah tempat Shahadah, dirumah Abu Thalib inilah telah
dilahirkan semua kemuliaan"
Ibu Rasulullah SAWW, sayyidah
Aminah a.s meninggal pada saat Muhammad masih kecil, dan Rasulullah
segera menemukan pengganti seorang ibu pada dirii Fatimah Binti Asad.
Sehingga Nabi tidak kehilangan dan dapat merasakan cinta dan kasih
sayang seorang ibu. Dalam rawatannya, Fatimah Binti Asad, memastikan
bahwa Nabi (SAW) telah mendapatkan dan memiliki yang terbaik dari
semuanya. Dia memberikan pakaian dan makanan yang terbaik. Ia memberinya
cinta, kenyamanan dan keamanan di rumah dan suaminya melindungi dan
menjaga Muhammad dari semua musuh-musuh nya di luar. Di rumah ini
Muhammad menemukan keamanan dan kedekatan emosional keluarga. Fatimah
Binti Asad memasukkan anak-anaknya di tempat tidur Nabi Suci (SAW),
sehingga ketika dalam keadaan yang berbahaya, Nabi (SAW) akan aman
karena adanya perisai dari anak-anaknya. Dia mengorbankan anaknya demi
Islam. Ketika Muhammad (SAW) meninggalkan Mekah, Imam Ali menggatikan
beliau tidur di tempat ranjang Rasulullah , dan beliau merelakannya,
Meskipun Ali (AS) berada dalam bahaya besar dan akan terbunuh.
Aqeel Ibnu Abi Thalib : dengan nama panggilan Abu Yazd. Dia adalah
pejuang dan pahlawan dalam Pertempuran Mu'tah. Ia menjadi buta di usia
tuanya. Ia meninggal pada usia 96. Putranya Muslim Ibn Aqeel adalah
Shuhadah pertama Kerbala demikian juga dengan Ibrahim anak keduanya yang
syahid di Kufah.
Ja'far Tayyar : adalah seorang Jenderal
terkenal. Dia memimpin pasukan Islam dalam pertempuran Mu'tah dan syahid
dalam pertempuran yang sama. kedua lengan-Nya diputus dan dia memegang
bendara panji Islam dengan giginya. Rasulullah bersabda bahwa beliau r.a
adalah syuhadah yang memiliki sayap.
Fatima Binti Asad dan suaminya
sangat menyayangi putranya Ja'far, dia mencintainya lebih dari yang
lain karena ia sangat banyak menyerupai Muhammad [SAW] , dan sangat
cerdas. Namun untuk kepentingan Islam mereka telah mengorbankan
segalanya
Jakfar Attayar memiliki ketrampilan dan fasih dalam banyak
bahasa, beliau sering menjadi juru bicara dan utusan nabi ke berbagai
tempat untuk menerangkan islam. yang dengan ketrampilannya beliau telah
membuka hati raja Abyssinia ketika Quraisy bermaksud meminta
menyerahkan umat Islam yang berada dikerajaan mereka.
Dia
memiliki delapan anak. Putranya Abdullah menikah Zainab (SA) dan
Mohammad menikah Umme Kulsoom (AS). Janab putra Abdullah bin Ja'far, Aun
dan Mohammad mati syahid pada tanah-tanah Kebala.
Ali bin Abi Thalib (AS) : adalah anak termuda Fatimah Binti Asad.
Kami hanya ingin menceritakan peristiwa besar yang berhubungan dengan Fatmah Binti Asad dan kelahiranImam Ali a.s
Menjelang tiga hari dari kelahiran Imam Ali, secara ajaib dinding
ka'bah membukakan diri bagi Fatimah Binti Asad untuk tinggal di dalam
ka'bah dan selama itu pula beliau mendapatkan makan buah dari surga.
Pada saat kelahiran Nabi Isa, ibunya Maryam a.s mendengar suara yang
berkata kepadanya untuk meninggalkan Baitul Muqaddas, tetapi ketika
waktu kelahiran Imam Ali, terdengar suara yang berkata menyuruh dan
mempersilahkan Fatimah binti Asad untuk memasuki Ka'bah
Pada
hari Jumat, tanggal 13 bulan diberkati Rajab, 12 tahun sebelum
pengangkatan Muhammad (saw) sebagai Rasulullah, Fathimah binti Asad
merasa bahwa ia akan melahirkan anaknya. Dia datang ke Ka'bah Suci dan
mulai tawaf sambil berdoa "Ya Allah, aku beriman kepada Engkau dan apa
yang Engkau turunkan kepada Rasul Mu sebelumnya. Aku beriman pada apa
yang telah dikatakan oleh kakekku, Ibrahim (AS ) yang membangun Ka'bah.
Maka, demi yang membangun ka'bah ini, dan demi anak yang ada dalam
kandunganku, aku bermohon pada Mu berikan aku kekuatan dan kemudahan
dalam melahirkan anak ini, demi kebesaran dan kekuasaan Mu Ya Allah.
Fathimah binti Asad bersandar di dinding Ka'bah untuk beristirahat.
Secara ajaib, dinding Ka'bah terbuka. Fathimah binti Asad masuk dan
dinding menutup kembali. Abd 'Abbas bin al-Muthalib, (SAW) paman Nabi
menyaksikan keajaiban ini. Dia dan temannya bergegas ke pintu gerbang
Suci, yang terkunci, dan sia-sia untuk mencoba membukanya. Memahami
bahwa Tuhan sedang bekerja di sana, ia dan rekan-rekannya berhenti ikut
campur. Berita tentang kejadian ini segera menyebar ke seluruh Mekah.
Imam Ali (AS) lahir di dalam Ka'bah dengan mata tertutup dan tubuhnya
dalam sujud rendah hati di hadapan Allah SWT. Fatimah binti Asad tinggal
di Ka'bah selama tiga hari dan ketika hari keempat mendekati, ia
melangkah keluar, membawa bayinya dalam pelukannya. Dia menemukan Nabi
Suci (SAW) menunggu untuk menerima anak yang baru lahir dalam pelukan
cemas nya. Jadi wajah pertama yang dilihat bayi Ali (AS) adalah wajah
tersenyum Rasul Allah, Muhammad (SAW). Kelahiran Imam Ali di tempat
terhormat dalam Ka'bah adalah menjadi hal yang unik dan luar biasa dalam
sejarah dunia. Tidak ada seorang nabi atau orang suci yang pernah
diberkati dengan kehormatan seperti itu.
Ini adalah fakta sejarah
tak terbantahkan yang diakui oleh semua sejarawan bahwa Ka'bah Suci
adalah tempat kelahiran Ali bin Abi Thalib (AS).
Kabar baik
dibawa ke Abu Thalib dan keluarganya. Muhammad al-Mustafa (SAW) membawa
bayi Ali ke rumah Abu Thalib, di mana ia sendiri dibesarkan.
Fatima Binti Asad mengatakan bahwa ketika ia berada di dalam Ka'bah, ia
terus mendengar suara berkata, Nama anak ini Ali. Nama Ali adalah nama
optimis dan mulia yang merupakan nama dari sifat Allah. Tidak ada
seorang pun sebelum bernama Ali (AS), sementara Rasulullah memberikan
nama untuk bayi tersebut adalah Khaidar.
Tidak ada sebelum atau setelah beliau yang pernah mendapat kehormatan lahir di dalam bangunan suci Ka'bah.
Saat-saat Pemakaman Jenazah Fatimah Binti Asad
Sekarang kita akan melihat bagaimana kesedihan yang amat sangat pada diri Rasulullah saat meninggalnya Fatima Binti Asad (AS).
Anas bin Malik mengatakan bahwa ketika Nabi SAWW mendapat berita
tentang kematian Fatimah binti Asad, dia langsung pergi ke rumahnya,
duduk di sampingnya dan berdoa untuknya. Dia memberikan kemejanya untuk
digunakan sebagai bagian dari kain kafan, beliau berdoa kepada Allah
untuk mengampuni dan memberinya pakaian dari surga.
Nabi
memeriksa sendiri persiapan kuburan dan dengan tangannya sendiri ia
menempatkan Fatimah Binti Asad ke dalam kubur. Jadi Fatimah Binti Asad
adalah salah satu orang yang diberkati secara langsung oleh Rasulullah
atas prosesi pemakamnnya. Sesungguhnya, Rasulullah memberikan kain kafan
untuk Fathimah Binti Asad (ibu yang sangat dimuliakan beliau) dengan
jubahnya sendiri, ketika jasadnya selesai dimandikan, beliau SAWW
mengusung jenazah di bahunya, dan beliau terus mengusung jenazah itu
hingga ditempat kuburnya.
Kemudian Nabi Suci SAWW meletakkan
usungan jenazah di dekat kubur, dan masuk kuburan dan berbaring di
dalamnya. Lalu ia berdiri dan mengambil tubuh di tangannya dan
meletakkannya ke dalam kubur. Lalu beliau meletakkan wajahnya dan
berbisik padanya untuk waktu yang lama, dan membisikkan: "anak Anda,
anak Anda". Kemudian ia keluar, dan menghadap ke arah kuburan, dan
orang-orang mendengar beliau (SAWW) berkata: 'Tidak ada Tuhan selain
Allah. Ya Allah, kepadanya Engkau mempercayakan aku dan aku bersaksi
bahwa sesungguhnya ia adalah sebaik-baiknya pengasuh '. Melihat apa yang
semua Nabi lakukan, para sahabat bertanya: "Demi Allah, hari ini kami
telah melihat Anda melakukan hal-hal yang belum pernah anda lakukan
sebelu,nya!' Nabi (S.A.W) berkata: "Hari ini saya kehilangan seorang
yang sangat saya cintai : Sesungguhnya, ia begitu baik padaku, setiap
kali ia memiliki hal yang baik, dia memberikannya padaku, daripada
menggunakan untuk dirinya atau untuk anak-anaknya sendiri. Ketahui bahwa
pada hari kiamat orang-orang akan dibangkitkan dalam keadaa telanjang,
tapi untuknya, yang telah memberiku pakaian terbaik, maka Allah akan
membangkitkannya dengan pakaian ku. Dan setiap mahluk akan mengalami
azab kubur tapi untuknya Allah akan menyelamatkannya dari hal itu. untuk
alasan ini maka saya berikan dia dari jubah kain kafan saya sendiri,
dan aku berbaring di makamnya. Dan aku berlutut di dekatnya mengajarinya
( . jawaban dari) apa yang diminta Dan sesungguhnya, dia ditanya
tentang Tuhannya, dan dia berkata, "Allah adalah Tuhanku",. dan tentang
Nabi, dan dia menjawab, "Muhammad (SAW)" Lalu dia ditanya tentang Wali
dan Imam, lalui aku bilang "anak Anda, anak Anda" Dan dia menjawab,
"Anak saya adalam Imam" Kemudian dua malaikat pergi dan berkata, "Kami
tidak memiliki otoritas atas kamu, tidurlah selayaknya pengantin tidur
(tanpa khawatir sama sekali). "Lalu ia meninggal lagi (yaitu, jiwanya
diambil keluar dari tubuhnya lagi.)"
Inilah ungkapan dari
Muhammad (SAW) tentang Fathimah Binti Asad "Semoga Tuhan memberkati
jiwa mulia Anda, bagi saya Anda adalah ibu saya sendiri.. Anda memberi
saya makan dan pakaian terbaik sementara Anda dan anak sendiri dalam
keadaan lapar dan memakai pakaian seadanya. Tujuan Anda dalam
melakukannya adalah untuk menyenangkan Allah dengan perbuatan Anda. Dia
adalah orang paling baik hati kepada saya setelah Abu Thalib.."
Lalu Rasulullah menyampaikan Doa Untuk Fatimah binti Asad :"Ya Allah
sesungguhnya kehidupan dan Kematian berada di tangan-Mu,Rahmati ibuku,
Fathimah binti Asad, dan berilah sebuah rumah besar di Surga. Sungguh
Engkau Maha Penyayang, maka Sayangilah dia, semoga Allah menjaga mu di
bawah Perlindungan-Nya."
Pengorbanannya
ketika Islam
dihadapkan dengan serangan dan cobaan berat, maka semua keluarga
Abutalib (AS) yang berdiri sebagai perisai dan bersiap menanggung
segala macam beban dan bencana, termasuk kematian dan pengasingan,
mereka tetap tegardan tidak beranjak dari menjaga Islam. Siapa yang akan
tidak mengakui pengorbanan Hazrat Ali (AS) dan Hazrat Jaffer-e-Tayyar
(AS) dalam tahap awal Islam? Mereka selalu maju dalam segala bidang
kehidupan di setiap arena, selalu siap untuk mengorbankan diri mereka di
jalan Islam. Mereka adalah anak-anak Abu Thalib dan Fatimah binti Asad
dan ini adalah gambar nyata pelayanan tanpa pamrih mereka. Bahkan di
Karbala di banyak tempat contoh pengorbanan dan dedikasi mereka dapat
dilihat. Dalam hal peristiwa-Karbala siapa pun dari Bani-Hasyim memiliki
hak istimewa mencapai keshahidan ini, dan mereka adalah bunga-bunga
indah nan mekar dari taman Abi Thalib dan Fatimah binti Asad.
Hari ini di mana pun atas nama Islam marilah kita bersaksi bahwa Islam
dapat tegak dan bertahan adalah buah dari pengorbanan mereka. Surga
Firdaus merindukan dan indah karena bunga-bunga dari RUMAH ABU THALIB
DAN FATIMAH BINTI ASAD
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala
selalu melimpahkan shalawat dan salam serta barakah-Nya yang melimpah
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam keluarganya dan para
Sahabatnya ridhwanullah ‘Alaihim ajma’iin.
Barakallahu fiikum wa jazakumullah khairan khatsir,,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh
۩۞۩.Salam Silaturrahim dan Ukhuwah Islamiyyah
No comments:
Post a Comment