Assalaamu'alaikumWarahmatullaahi Wabarakaatuh..
"Sebagai orang beriman, salah satu hal yang harus kita yakini bahwa hanya Allah swt yang menentukan jodoh kita. Bahwa kita dilahirkan bersamaan dengan ketetapan jodoh yang terbaik menurut Allah swt. Di dalam doa-doa kita, khususnya bagi yang belum menikah, selalu terungkap doa agar Allah swt menyegerakan jodoh di dunia yang fana ini. Lalu bagaimana jika jodoh tak kunjung tiba? Padahal hampir setiap saat, kita selalu memintanya kepada Allah swt, Sang Maha Kaya dan Pencipta segala sesuatu. Tapi mengapa jodoh tetap tak kunjung datang?
"Sebagai orang beriman, salah satu hal yang harus kita yakini bahwa hanya Allah swt yang menentukan jodoh kita. Bahwa kita dilahirkan bersamaan dengan ketetapan jodoh yang terbaik menurut Allah swt. Di dalam doa-doa kita, khususnya bagi yang belum menikah, selalu terungkap doa agar Allah swt menyegerakan jodoh di dunia yang fana ini. Lalu bagaimana jika jodoh tak kunjung tiba? Padahal hampir setiap saat, kita selalu memintanya kepada Allah swt, Sang Maha Kaya dan Pencipta segala sesuatu. Tapi mengapa jodoh tetap tak kunjung datang?
Kalau sudah begini, jangan pernah sekalipun terlintas dalam
pikiran kita, untuk berprasangka buruk kepada Allah swt. Na’udzubillah min
dzaalik. Justru, kita harus instropeksi pada diri sendiri. Sudahkah kita
melakukan ikhtiar untuk menjemput jodoh yang sesuai dengan cara-cara Rasulullah
shollahu'alaihi wassalam? Berikut beberapa nasehat tentang jodoh yang tak
kunjung tiba dari Ust. Ihsan Hakim..
1. Niat yang Baik
Niat yang baik maksudnya jika hendak melakukan sesuatu,
tidak cukup hanya sekedar niat. Tetapi harus diikuti dengan langkah-langkah
atau perbuatan yang akan mewujudkan niat tersebut. Jadi, kalau memang kita
ingin menjemput jodoh, maka lakukanlah perbuatan-perbuatan yang berkaitan
dengan hal itu. Salah satunya, mencari ilmu tentang jodoh atau misalnya
menabung untuk biaya pernikahan.
2. Mengubah Pemahaman
Selama ini ikhwan memiliki hasrat untuk menjemput jodoh.
Bagaimana kalau jodoh yang mencari ikhwan? Begitu juga dengan akhwat, yang
memiliki kecenderungan menunggu jodoh. Ternyata tidak ada salahnya kalau akhwat
berinisiatif menjemput jodoh. Ikhwan yang ingin jodoh menjemput dirinya, maka
harus melakukan perbaikan diri, seperti meningkatkan keilmuan dan keshalihan.
Begitu juga dengan akhwat yang ingin menjemput jodoh. Salah satunya adalah
menabung. Karena jaman sekarang tidak hanya ikhwan yang wajib menanggung beban
biaya pernikahan. Tapi akhwat juga punya tanggung jawab. Kita tahu bagaimana,
Siti Khadijah yang tertarik lebih dulu kepada Muhammad. Waktu itu beliau belum
mendapat tugas kerasulan. Tapi karena keluhuran akhlaknya, maka Khadijah pun
ingin menjadikan Muhammad sebagai suaminya. Soal biaya, jelas Khadijah mampu
karena dia seorang janda yang kaya raya. Kondisi sekarang, ikhwan banyak yang
sudah siap secara fisik dan keilmuan, tapi dana belum mencukupi. Karena itu
tidak ada salahnya kalau akhwat juga menabung dan turut menanggung biaya
pernikahan.
3. Meminta bantuan orangtua, keluarga atau orang lain.
Selama ini orangtua selalu menanyakan kapan kita akan
menikah. Sekarang kita balik dengan meminta orangtua untuk mencarikan jodoh
buat kita. Bisa juga meminta bantuan saudara, atau teman. Tentunya mereka yang
dimintai bantuan sudah paham dengan kriteria jodoh yang kita inginkan. Atau,
kita membantu orang lain untuk menjemput jodoh. Karena ada hadits yang
menyatakan, muslim yang baik adalah yang bermanfaat bagi muslim lainnya. Insya
Allah dengan banyak membantu orang lain untuk menjemput jodohnya, maka Allah
swt akan menyegerakan bertemu dengan jodoh kita.
4. Berdoa
Kalau selama ini kita sering berdoa untuk kebaikan diri
sendiri, maka cobalah untuk mendoakan orang lain. Doakan orang lain agar
dimudahkan untuk menjemput jodohnya. Karena jika seseorang mendoakan orang
lain, yang orang tersebut tidak mengetahui kalau dirinya didoakan, maka para
malaikat akan mendoakan hal yang sama untuk orang yang mendoakan.
5. Tawakal
Serahkan segalanya kepada Allah swt. Tawakal itu harus
berkhusnuzhon kepada Allah swt. Ada
dua kehendak Allah yang harus kita yakini. Kehendak qauniyah dan syar’i. Pada
dasarnya, Allah swt menghendaki kita menikah. Karena menikah merupakan
perbuatan baik. Tidak mungkin Allah menjerumuskan kita kepada hal-hal yang
tidak baik. Tapi kehendak qauniyah kita sendiri membuat kita malas, tidak
membuka diri, ada yang datang tapi kita menolak. Inilah kehendak qauniyah kita.
Ketika kita sudah sangat berhati-hati menaiki atap rumah
namun akhirnya terjatuh juga, maka ini adalah kehendak syar’i Allah swt. Tapi
ketika kita tidak berhati-hati lalu terjatuh, ini adalah kehendak qauniyah.
Kaitannya dengan menikah, kita sudah meniatkan untuk itu dan
merasa sudah tawakal kepada Allah swt. Tapi ternyata, kita lebih sering tidak
khusnuzhon kepada Allah swt. Padahal Allah swt selalu menginginkan segala
kebaikan kepada kita. Hanya kita tidak menyikapi kebaikan Allah swt itu dengan
baik.
6. Amalan
Puasa sunnah. Tapi jangan niat puasa sunnah untuk menjemput
jodoh. Tetap niatkan untuk beribadah kepada Alah.
Sholat tahajjud dan banyak berdoa kepada Allah swt.
Dibolehkan menyebutkan amalan-amalan yang sudah dilakukan dalam doa kita.
Misal, Ya Allah semoga amal puasa yang sudah hamba lakukan, dapat menyegerakan
jodoh yang terbaik menurut Engkau. Banyak Istighfar. Banyak berinfaq. Dan
jangan pernah berputus asa. “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia
niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan
apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa".
(Qs. al-Israa:83).
(Qs. al-Israa:83).
Karena berputus asa akan membuat kita terputus dari rahmat Allah swt. Putus asa sering dipicu karena kita memiliki sedikit saja prasangka buruk kepada Allah swt. Misalnya, seorang akhwat sudah merasa Allah swt menjadikan dia perawan tua, karena hingga usia yang sudah cukup matang, jodoh masih tak kunjung tiba. Maka Allah pun menjadikannya seperti itu. Namun jika dia optimis, Allah swt pasti akan menolongnya.
Jadi intinya bagaimana kita menyikapi jodoh yang tak kunjung
tiba adalah jangan pernah sedikit pun kita berprasangka buruk kepada Allah swt.
Dalam hadits qudsi Allah swt berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku”
(Ustadz Ihsan Hakim)
============================================================
Setelah membaca artikel di atas jadi ingat dengan salah satu
senandung dari Maidany yang berjudulMenunggu di Sayup Rindu.
berikut liriknya.^_^
Menunggu Di Sayup Rindu
ooo... burungpun bernyanyi
melepas sgala rindu
yang terendam malu
di balik qolbu
ooo...anginpun menari
mencari arti
apakah ini fitrah
ataukah hiasan nafsu
didalam sepi ia selalu hadir
didalam sendiri ia selalu menyindir
kadang meronta bersama air mata
seolah tak kuasa menahan duka
biarlah semua mengalir
berikanlah kepada ikhtiar dan sabar
untuk mengejar...
sabarlah menunggu
janji Allah kan
pasti
hadir tuk mdatang
menjemput hatimu
sabarlah menanti
usahlah ragu
kekasihkan datang sesuai
dengan iman di hati
bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menanti
bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menunggu
No comments:
Post a Comment